GAMBAR: Surya Paloh, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri Deklrasi Capres-Cawapres di Hotel Majapahit Surabaya (Tempo)
Jakarta (Utusan Rakyat) – Diketahui, bakal Capres Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi dirinya, yang berefek samping ke nasib Tim 8.
Lebih lanjut, Partai Demokrat menyebut bahwa mereka sudah tidak lagi mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk maju di Pilpres 2024.
Dengan keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, maka tim 8 juga dinyatakan bubar. Sebelumnya, tim 8 merupakan suatu kelompok kecil yang berada di bawah naungan Koalisi Perubahan yang bertugas untuk mencari sosok calon wakil presiden pendamping Anies.
“Soal Tim 8 otomatis bubar karena kita enggak di situ,” kata Andi Mallarangeng Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokratusai usai mengikuti rapat bersama Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, pada Jumat, 1 September 2023.
Sementara itu, sikap berbeda ditunjukkan oleh PKS atau Partai Keadilan Sejahtera dalam merespon pengangkatan Cak Imin sebagai bacawapres Anies Baswedan sekaligus masuknya PKB dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Dalam merespon hal tersebut, PKS memiliki sikap yang berbeda bahkan menyebut bahwa diangkatnya Cak Imin sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan merupakan kabar baik bagi partainya, seperti disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PKS, yakni Aboe Bakar Alhabsyi.
“Karena kami pendekatannya positive thinking, apa pun yang terjadi, fi sara’i wa darra, kami ada di situ,” ujarnya dalam akun Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis 7 September 2023.
Tetap Mendukung Anies
Ahmad Mabruri selaku Juru Bicara PKS menyebut bahwa partainya akan tetap mendukung pencapresan Anies Baswedan. Keputusan tersebut sesuai dengan hasil Musyawarah Majelis Syura VIII. Namun demikian, terkait pengangkatan Cak Imin sebagai bacawapres pendamping Anies, Mabruri menyebut belum ada pembahasan lebih lanjut dari Musyawarah Majelis Syura. Meskipun demikian, Mabruri menyebut bahwa tidak ada kendala yang berarti dalam mengatur dan mengonsolidasikan majelis seluruh Indonesia.
Menghormati Deklarasi Anies-Imin
Meskipun keputusan pengangkatan Cak Imin sebagai bacawapres dirilis secara tiba-tiba, tetapi PKS menghormati keputusan Partai Nasdem dan PKB yang mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres dalam Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Syaikhu selaku Presiden PKS dalam konferensi pers yang bertempat di Kantor DPTP PKS Jakarta, pada Sabtu 2 September 2023 lalu.
“Kami menghormati keputusan Partai Nasdem dan PKB yang telah mendeklarasikan pasangan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden RI dengan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Bakal Calon Wakil Presiden RI yang akan maju pada Pilpres tahun 2024,” ujar Syaikhu seperti dilansir dari laman Pks.id.
Berharap Demokrat Tidak Meninggalkan Koalisi
Selain menghormati keputusan Nasdem dan PKB yang mencalonkan Cak Imin sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan, PKS menyayangkan keputusan Partai Demokrat yang memutuskan keluar dari koalisi. Toh, PKS tetap menghormati keputusan Partai Demokrat dan sempat berharap bahwa Partai Demokrat tidak meninggalkan koalisi.
“Kami memahami dan menghormati keputusan Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan terhadap Pencalonan Bapak Anies Rasyid Baswedan. Sesungguhnya kami sangat berharap Partai Demokrat tetap berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai Bacapres RI,” demikian Syaikhu.
Tidak Menghadiri Deklarasi
Dalam deklarasi Anies-Cak Imin yang dilaksanakan di Surabaya, tak ada perwakilan PKS tampak di acara tersebut. Namun Sekjen PKS Habib Aboe di laman Pks.id menyebut ketidakhadiran PKS pada acara deklarasi tersebut disebabkan karena PKS harus mengikuti mekanisme partai. Bahwa segala keputusan mengenai capres dan cawapres harus melalui Musyawarah Majelis Syura PKS. (Tempo/ADD-01)