Gambar: Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana warga kota di Eropa berusaha mendinginkan diri di tengah sengatan gelombang panas yang ekstrem, dengan memanfaatkan air mancur dan mencari tempat berteduh.
Eropa (Utusan Rakyat) – Benua Eropa diguncang oleh gelombang panas ekstrem yang melanda berbagai kota besar antara akhir Juni hingga awal Juli 2025. Gelombang panas ini telah menimbulkan dampak serius, dengan lebih dari 2.300 kematian yang dikaitkan langsung maupun tidak langsung akibat suhu yang meningkat tajam. Fenomena ini dipicu oleh perubahan iklim global yang menyebabkan suhu udara naik lebih dari biasanya, mencapai angka lebih dari 40°C di sejumlah wilayah.
Gelombang panas tersebut mempengaruhi 12 kota besar, termasuk London, Paris, Madrid, Barcelona, dan Milan, di mana suhu udara normal yang biasanya berada di kisaran 20-26°C melonjak menjadi 25-31°C. Dampak dari suhu ekstrem ini sangat mematikan, terutama bagi warga lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan rentan. Selain kematian, gelombang panas juga memperparah kondisi kebakaran hutan, terutama di wilayah Prancis.
Penelitian terbaru dari Imperial College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine menggunakan data historis dan model epidemiologi memperlihatkan bahwa gelombang panas merupakan penyebab utama peningkatan kematian yang signifikan selama periode tersebut. Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa juga menyebutkan bahwa Juni 2025 adalah bulan Juni terhangat ketiga secara global, menambah kekhawatiran akan frekuensi dan intensitas gelombang panas di masa depan.
Para ahli memperingatkan bahwa akibat perubahan iklim, peristiwa seperti ini akan menjadi lebih sering dan lebih parah, sehingga seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah di Eropa harus mengambil langkah serius dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim demi mengurangi risiko kematian dan kerusakan lingkungan yang lebih luas.
Artikel ini disusun melalui kajian pustaka terhadap dokumen resmi dan/atau laporan media bereputasi, serta verifikasi silang antarsumber tertulis.
(@pt)
Discussion about this post