Gambar: Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cileungsi, Jamhali.
Cileungsi (Utusan Rakyat) — Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cileungsi, Jamhali, menegaskan bahwa Cileungsi adalah lokasi paling ideal sebagai calon Ibu Kota Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Timur. Pernyataan ini disampaikan menanggapi wacana penetapan Sukamakmur atau Jonggol sebagai pusat pemerintahan baru.
Dalam wawancara eksklusif dengan Kaperwil Utusan Rakyat Jabar, Senin (30/6/2025), Jamhali mengungkapkan bahwa meskipun Desa Singasari di Kecamatan Jonggol sempat diusulkan melalui surat kolektif kepala desa ke Bupati Bogor, perubahan keputusan perlu dipertimbangkan. “Secara geografis, Cileungsi jauh lebih sentral dan terpusat dibandingkan Jonggol atau Sukamakmur. Ini kunci efisiensi pelayanan publik,” tegasnya.
Keunggulan Geografis dan Infrastruktur
Jamhali menekankan bahwa pemilihan ibu kota harus mengutamakan aksesibilitas. “DOB Bogor Timur bertujuan mempermudah layanan masyarakat. Jika Sukamakmur dipilih, justru akan mempersulit akses. Ibu kota seharusnya berada di tengah-tengah wilayah,” imbuhnya. Cileungsi, yang terhubung langsung dengan jalur utama (Jalan Raya Jonggol-Cileungsi dan Tol Jagorawi), dinilai strategis untuk menjangkau seluruh wilayah pemekaran.
Lahan Strategis 92 Hektar
Salah satu solusi konkret yang diajukan Jamhali adalah pemanfaatan lahan kosong seluas 92 hektar di belakang kawasan Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, yang dimiliki Yayasan Purna Bakti Pertiwi. “Lahan ini siap digunakan untuk kompleks pemerintahan DOB Bogor Timur. Tidak perlu lagi mencari atau membebaskan lahan baru,” paparnya. Keberadaan lahan ini disebut memperkuat kelayakan Cileungsi sebagai pusat administrasi.
Kritik terhadap Opsi Sukamakmur
Jamhali menyoroti kelemahan penetapan Sukamakmur sebagai ibu kota. Menurutnya, lokasi Sukamakmur yang berada di ujung timur wilayah DOB berpotensi menyulitkan masyarakat dari kawasan barat (seperti Gunung Putri atau Klapanunggal) dalam mengakses kantor pemerintahan. “Ini bertentangan dengan semangat pemekaran, yaitu mendekatkan layanan ke warga,” ujarnya.
Dukungan dan Harapan
Sebagai ketua Apdesi tingkat kecamatan, Jamhali berharap pemerintah kabupaten dan provinsi menjadikan pertimbangan geografis, ketersediaan infrastruktur, dan aspirasi masyarakat sebagai prioritas. “Cileungsi bukan hanya siap, tetapi sangat layak. Kami mendorong kajian ulang yang objektif demi kemaslahatan warga Bogor Timur,” tutupnya.
(Mahpudin)
Discussion about this post