Gambar: Ilustrasi close-up emas batangan yang tertata rapi di etalase toko, memantulkan kilau cahaya lampu, melambangkan nilai dan kestabilan aset investasi di tengah gejolak ekonomi.
Jakarta (Utusan Rakyat) – Harga emas domestik kembali menguat seiring sentimen pelemahan dolar AS dan meningkatnya minat lindung nilai. Namun, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) per 8 Agustus 2025 di kisaran Rp1.959.000/gram belum melampaui rekor tahun berjalan yang tercatat sekitar Rp2.039.000/gram pada 22 April 2025. Artinya, reli terbaru ini mendekati puncak tahun ini, tetapi bukan rekor baru.
Di pasar global, emas bergerak di area US$3.397 per troy ounce-mendekati level tertinggi dua pekan. Penguatan tersebut konsisten dengan pelemahan indeks dolar AS dan ekspektasi pasar bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga pada periode mendatang, yang biasanya mendorong kenaikan harga logam mulia.
Apa yang Menggerakkan Harga
Ekspektasi kebijakan The Fed: Pelemahan indeks dolar mengindikasikan meningkatnya keyakinan pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter. Biaya peluang memegang emas-yang tidak memberikan imbal hasil-menjadi relatif lebih rendah ketika suku bunga turun.
Pelemahan rupiah: Rupiah bergerak di kisaran Rp16.300 per dolar AS, mempertebal kenaikan harga emas dalam rupiah karena transmisi kurs.
Permintaan institusional: Sejumlah bank sentral terus menambah cadangan emas sebagai diversifikasi devisa. Dinamika ini memberi alas tambahan bagi harga global, meski besaran pembelian berbeda antarnegara.
Dampak ke Pasar Ritel
Pergerakan harga perhiasan di toko-toko ritel tidak seragam. Ada pedagang yang menaikkan harga mengikuti biaya pengganti dan ongkos produksi, tetapi belum cukup data untuk menyimpulkan kenaikan nasional yang seragam. Di sisi lain, penjualan cenderung selektif-sebagian konsumen menunda pembelian menunggu stabilisasi harga, sementara investor jangka panjang memanfaatkan koreksi intrahari untuk akumulasi.
Panduan Singkat untuk Pembaca
Bagi investor: Pertimbangkan strategi buy on weakness dan disiplin rata-rata biaya (DCA). Diversifikasi portofolio agar tidak bertumpu pada satu aset.
Bagi pembeli perhiasan: Periksa selisih harga antara emas batangan, logam mulia denominasi kecil, dan perhiasan (terkena biaya pembuatan dan margin toko).
Perhatikan kurs: Untuk transaksi besar, perubahan kurs harian bisa berdampak nyata pada harga akhir.
(@PT)
Discussion about this post