FOTO: Orang-orang berjalan melewati rumah-rumah yang hancur akibat gempa bumi di desa pegunungan Tafeghaghte, barat daya Kota Marrakesh pada Sabtu 9 September 2023. (npr via getty images)
Jakarta (Utusan Rakyat) – Sebanyak 2.012 orang tewas dalam gempa M 6,8 di Maroko pada Jumat malam. Jumlah korban tewas itu tersebar di beberapa wilayah.
Dilansir CNN, Minggu 10 September 2023, berdasarkan data Kemendagri Maroko, jumlah korban tewas melampaui 2.000 orang. Selain itu 1.404 orang dalam kondisi kritis.
Berikut ini sebaran korban tewas terdampak gempa paling mematikan di negara tersebut dalam beberapa dekade.
1.293 orang tewas di provinsi Al Haouz
452 orang tewas di kota barat daya Taroudant
191 orang tewas di kota Chichaoua
41 orang tewas di kota Ouarzazate
15 orang tewas di Marrakesh
11 tewas di Azilal
5 tewas di Agadir
3 tewas di provinsi Casablanca
1 tewas di provinsi Youssoufia
Diberitakan sebelumnya, Maroko mengumumkan hari berkabung nasional. Hari berkabung itu diputuskan selama 3 hari.
“Tiga hari berkabung nasional telah diputuskan, dengan pengibaran bendera setengah tiang di semua bangunan umum,” kata sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi MAP setelah Raja Mohamed VI memimpin pertemuan.
Sementara itu, Kolonel Pertahanan Sipil Hicham Choukri yang memimpin operasi bantuan mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa pusat gempa dan kekuatan gempa telah menciptakan ‘situasi darurat yang luar biasa.
Gempa dengan magnituo (M) 6,8 ini terjadi Jumat malam waktu setempat di daerah pegunungan 72 kilometer barat daya kota wisata Marrakesh. Hal ini menurut laporan Survei Geologi AS. (detikcom via CNN/add-01)